Jumat, 25 April 2014

SEKSUALITAS

Seksualitas adalah sebuah topik besar yang cukup rumit untuk dipahami. Seksualitas tidak hanya menyangkut sisi fisik (tubuh dan perilaku), tapi juga menyangkut sisi psikologis (pikiran atau perasaan). Sebagai sebuah topik, tidak mudah juga untuk membicarakannya dengan semua orang, karena sifatnya yang cukup pribadi.
Ketika kamu memasuki usia remaja, di mana tubuhmu mulai mengadakan perubahan besar dan menyiapkan dirimu secara fisik untuk menjadi matang seksual, tiba-tiba seksualitas menjadi topik yang sangat menyita perhatianmu.
Kamu sangat perlu membekali diri dengan informasi seksualitas. Seksualitas adalah bagian dari hidup kita sebagai manusia. Seksualitas bukan hal yang kotor, tabu, atau memalukan. Seksualitas memang diciptakan Tuhan menjadi bagian hidup kita. Semua orang, baik yang masih single atau yang sudah mempunyai pasangan, mempunyai kehidupan seksual, karena kita adalah makhluk seksual, makhluk yang mempunyai organ reproduksi.
Membekali diri dengan pengetahuan tentang seksualitas memungkinkan kita meraih kehidupan seksual yang sehat dan membahagiakan. Sayangnya, meskipun banyak sekali informasi tentang seksualitas tersebar di luar, banyak darinya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kamu tidak bisa sembarangan mengambilnya untuk menjawab rasa ingin tahumu, apalagi menjadikannya sebagai panduan dalam mengambil keputusan. Begitu pula dalam memilih orang yang akan kamu percayai untuk berbagi atau membimbing kamu, kamu sangat perlu berhati-hati.

Situs ini dijadikan dengan tujuan untuk membantu kamu mendapatkan informasi terpercaya mengenai seksualitas. Dengan mengumpulkan berbagai artikel dari sumber-sumber terpercaya, kami menyusun materi-materi dengan bahasa yang cukup mudah kamu pahami. Di sini, kami juga didampingi oleh dokter yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanmu. Kamu dapat menghubungi kami melalui email yang ada: akudanseksualitasku@gmail.com dan jangan khawatir, privasimu kami jaga di tangan kami.

Daftar artikel :

about girls 
Sistem Reproduksi Wanita
Menstruasi
Kehamilan
Kelahiran
Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Pemeriksaan Payudara Sendiri
Risiko Kehamilan Usia Remaja
Aborsi

about boys
Sistem Reproduksi Pria
Ereksi dan Ejakulasi
Mimpi Basah
Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
Pemeriksaan Testis Sendiri

girls and boys
Pubertas
Fantasi Seksual
Orgasme
Masturbasi
Pembuahan dan Kehamilan
Virginitas
Perilaku Seksual dan Risiko Terjadinya Kehamilan
Penyakit Menular Seksual
Kontrasepsi dan Efektivitasnya
Orientasi Seksual


Pubertas

Pubertas adalah proses perubahan individu menuju kematangan seksual. Proses ini berlangsung tidak dalam satu waktu sekaligus, melainkan secara bertahap, hari demi hari.
Selama masa pubertas, tubuhmu akan tumbuh dan berkembang sangat cepat daripada masa lain dalam hidupmu (masa ini adalah masa pertumbuhan tercepat kedua; pertumbuhan tercepat pertamanya adalah pertumbuhan pada masa bayi). Hal yang penting menyambut masa pubertas ini adalah mengetahui perubahan apa saja yang akan kamu alami pada masa ini, sehingga kamu tidak kaget saat mengalaminya. Ingatlah bahwa semua orang mengalaminya.

Bagaimana perubahan itu terjadi?
Pada usia tertentu, otakmu menghasilkan hormon yang memicu perubahan-perubahan tubuh masa pubertas, yaitu hormon gonadotropin. Hormon gonadotropin mempengaruhi kelenjari pituari untuk memproduksi hormon lutein (LH) dan FSH (follicle-stimulating hormone).
Pada anak laki-laki, hormon ini beredar melalui darah dan memicu testis menghasilkan testosteron dan sel sperma. Testosteron adalah hormon yang paling banyak menyebabkan perubahan tubuh anak laki-laki selama masa pubertas.
Sedangkan pada anak perempuan, hormon FSH dan LH mempengaruhi ovarium. Ovarium adalah tempat di mana disimpan sel telur yang sudah ada sejak lahir. Hormon FSH dan LH memicu ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen, bersama dengan FSH dan LH menyebabkan perubahan-perubahan tubuh anak perempuan dan mematangkan sistem reproduksinya.
Masa pubertas anak perempuan umumnya dimulai antara usia 7-13 tahun. Sedangkan masa pubertas anak laki-laki dimulai antara usia 9-15 tahun. Masa pubertas berbeda-beda waktunya antara satu orang dengan orang yang lain, ada yang mulai lebih awal, dan ada juga yang lebih lambat waktunya. Akan tetapi semestinya hal ini tidak menjadi masalah bagimu, karena tubuh masing-masing orang mempunyai jadwalnya sendiri-sendiri. Pada rentang usia masa pubertas ini, kamu akan melihat bahwa teman-temanmu tampak berbeda-beda, ada yang terlihat masih seperti anak-anak, dan ada juga yang sudah tampak menyerupai orang dewasa. Berlangsungnya masa pubertas terjadi selama kira-kira 3 tahun sejak mulai.

Apa saja perubahan tubuh itu?
Pada masa pubertas, tinggi tubuhmu bertambah dengan cepat dan mencapai tinggi maksimal. Tubuhmu tidak bertambah tinggi lagi sesudah masa pubertas ini.
Selain tubuhmu bertambah tinggi, berat badanmu juga bertambah. Tubuhmu membesar di bagian-bagian tertentu mengubah bentuk tubuhmu.

Pada anak laki-laki, dada bertambah bidang, dan otot-otot semakin tampak besar. Mungkin juga daerah payudara tumbuh sedikit, namun kebanyakan pertumbuhan daerah payudara ini akan menghilang pada akhir masa pubertas. Penis dan testis juga bertambah besar. Selain perubahan fisik tubuh, perubahan suara juga terjadi : suara anak laki-laki menjadi semakin dalam (rendah)- pada mulanya, seolah-olah suara menjadi pecah, serak, parau.

Pada anak perempuan, tubuhnya menjadi berlekuk-lekuk. Bagian pinggul membesar, dan payudara juga membesar. Payudara tumbuh dimulai dengan tumbuhnya semacam benjolan di bawah puting. Kadang-kadang, satu payudara tumbuh lebih cepat daripada payudara sebelahnya, namun nantinya akan menjadi kurang lebih sama besar. Payudara yang sedang tumbuh kadang-kadang terasa sakit. Anak perempuan sering merasa bertambah gemuk pada masa pubertas ini. Akan tetapi, tidak sehat bila pada masa ini melakukan diet, karena tubuh memang diharuskan mencapai pertambahan berat badan.
Kira-kira 2-2,5 tahun sesudah payudara mulai tumbuh, anak perempuan mulai mendapat menstruasi pertamanya. Menstruasi pertama adalah tanda bahwa proses pubertasmu berlangsung baik dan hormon-hormonmu bekerja baik. Anak perempuan mempunyai dua ovarium, dan masing-masing ovarium menyimpan ribuan sel telur. Pada satu siklus menstruasi, satu sel telur keluar dari ovarium berjalan menuju tuba falopi dan terus menuju rahim (uterus). Rahim mempersiapkan kedatangan sel telur ini dengan menjadi tebal jaringannya dan penuh dengan darah. Jika sel telur dibuahi oleh sel sperma dari laki-laki, maka sel telur yang bersatu dengan sel sperma (zygote) akan tinggal di rahim dan tumbuh menjadi bayi dengan memanfaatkan apa yang telah dipersiapkan rahim, yaitu jaringan yang penuh darah. Akan tetapi, ketika sel telur tidak dibuahi, rahim akan meluruhkan jaringan beserta darahnya, dan keluarlah jaringan dan darah ini melalui vagina, yang mana prosesnya dinamakan menstruasi. Menstruasi berlangsung kira-kira 5-7 hari. Menstruasi terjadi kira-kira 2 minggu sesudah sel telur dilepaskan dari ovarium (masa subur wanita).

Salah satu tanda awal masa pubertas adalah tumbuhnya rambut di bagian-bagian tertentu, yaitu di bagian ketiak, dan sekitar kelamin. Mulanya muncul tipis dan jarang, namun kemudian makin lama makin tebal, panjang, dan gelap. Pada anak laki-laki, rambut juga tumbuh di daerah wajah, berupa kumis dan rambut sekitar dagu.

Pada masa pubertas, jerawat juga sering muncul, pada wajah, dada, dan punggung. Akan tetapi, kabar baiknya, biasa jerawat ini menjadi membaik dan menghilang saat akhir masa remaja. Yang penting kamu lakukan adalah menjaga kebersihan kulitmu. Kamu juga bisa minta petunjuk dokter untuk mengatasi masalah kulit ini.
Pada masa pubertas, masalah lain yang sering dialami adalah munculnya bau badan tak sedap. Bau badan tak sedap ini muncul karena hormon pubertas mempengaruhi kelenjar-kelenjar di kulit, dan kelenjar itu memproduksi zat kimia yang berbau tak sedap. Untuk meminimalisir bau badan tak sedap ini, kamu perlu menjaga kebersihan tubuhmu. Kamu harus mandi dua kali sehari, dan baik juga bila menggunakan deodoran.

Perubahan Lain
Anak perempuan akan menemukan bahwa ada cairan putih keluar dari vaginanya.
Anak laki-laki akan mulai mengalami ereksi, yaitu membesar dan mengerasnya penis karena dipenuhi dengan darah. Ereksi terjadi saat anak laki-laki berfantasi seksual, tapi kadang bisa juga terjadi tanpa sebab apa-apa. Ketika ereksi terjadi saat tidur dan diikuti dengan ejakulasi (keluarnya cairan semen dari penis), maka disebut mimpi basah (nocturnal emissions). Saat bangun,  kamu mendapati celanamu menjadi basah.

Perubahan yang dibawa oleh hormon pubertas tidak hanya menyangkut fisik saja, melainkan juga sisi nonfisik dari dirimu (pikiran, perasaan di dalam dirimu). Pada masa pubertas ini, kamu mungkin mengalami perasaan-perasaan baru, dan perasaan yang kamu alami juga seolah-olah terasa lebih kuat daripada biasanya. Kamu mungkin merasa mudah cemas, bingung, mudah tersinggung dan marah. Perubahan yang sedang dialami tubuhmu membuat kamu merasa kuatir, tidak percaya diri, dan kikuk. Kamu menjadi terlalu sadar diri dan  lebih sensitif, sehingga perlakuan dari orang lain mudah membangkitkan emosimu.
Hal yang penting kamu pegang untuk mengatasi kecemasan dan rasa tidak percaya diri adalah bahwa tiap orang berkembang menurut jadwal tubuhnya sendiri; kalau perkembanganmu terlambat, kamu akan segera menyusul, dan sebaliknya, kalau kamu lebih cepat, nanti pun teman-temanmu akan segera menyusul juga. Selain itu, ingatlah bahwa tidak ada orang yang sama persis, masing-masing orang akan berkembang dan menjadi dirinya yang unik. Tak ada penampilan fisik yang salah maupun benar. Semua perbedaan menjadikan diri kita unik sebagai seorang manusia.
Satu jenis perasaan baru yang kini kamu rasakan adalah perasaan seksual (sexual feelings). Perasaan seksual yang ‘tertidur’ selama masa kanak-kanak, tiba-tiba bangkit pada masa pubertas ini. Hormon dewasa yang kamu dapatkan pada masa pubertas (estrogen dan testosteron) memang mengubah kamu menjadi makhluk seksual yang siap bereproduksi. Kamu mulai merasakan hasrat seksual dan banyak hal terkait seksualitas yang ingin kamu ketahui.
Semua gejolak perasaan yang menyertai masa pubertas ini membuat masa pubertasmu terasa sukar untuk dijalani pada mulanya. Akan tetapi, perlahan-lahan dirimu akan menyesuaikan diri dengannya, sehingga semakin hari kamu akan semakin mudah menjalaninya, hingga akhirnya kamu benar-benar mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi ini. Mungkin akan lebih mudah jika kamu mempunyai seseorang yang kamu percaya untuk tempat curhat dan menanyakan berbagai hal yang ingin kamu ketahui, entah kakak, orangtua, guru, dokter, sahabat, atau lainnya. Ketika kamu mencari informasi, termasuk informasi mengenai seksualitas, pastikan bahwa kamu mencarinya dari sumber yang benar, sehingga informasi yang kamu dapat adalah informasi yang akurat dan tidak akan menyesatkan dirimu.

Fantasi Seksual

Ketika kamu memasuki masa pubertas, salah satu hal baru yang kamu alami adalah hasrat seksual dan fantasi seksual. Fantasi seksual adalah membayangkan sesuatu dalam pikiran yang membangkitkan hasrat seksual dan memberi kesenangan seksual. Kadang fantasi seksual terpicu ketika kamu melihat seseorang (melihat langsung atau melihat foto/video), tapi bisa juga tiba-tiba melintas dalam pikiran tanpa alasan yang jelas. Kebanyakan orang mempunyai fantasi seksual. Ada orang yang berfantasi seksual setiap hari, tapi ada juga yang jarang berfantasi seksual.
Isi fantasi seksual bisa berupa aktivitas seksual bersama seseorang yang disukai atau bisa juga sekedar tentang situasi yang membangkitkan hasrat seksual (momen erotis).

Kebanyakan orang menikmati fantasi seksualnya, namun sebagian orang juga jadi merasa bersalah atau merasa malu. Akan tetapi, mempunyai fantasi tidak berarti kamu sungguh-sungguh menginginkan apa yang ada dalam fantasimu itu dan kamu tidak benar-benar berusaha merealisasikan fantasimu itu, sehingga kamu tidak perlu merasa bersalah. 

Orgasme

Orgasme adalah puncak kenikmatan seksual. Orgasme pada pria maupun wanita hampir sama, yaitu berupa kontraksi ritmik berulang yang disertai sensasi nikmat yang kuat dan berakhir dengan pelepasan ketegangan hasrat seksual.

Meskipun orgasme diinginkan orang dalam aktivitas seksual, namun orgasme tidak selalu menjadi hasil, dan semestinya tidak menjadi patokan seseorang untuk menikmati seks bersama pasangan. 

Masturbasi

Masturbasi adalah kegiatan merangsang organ seksual sendiri, dengan menyentuh daerah genital diri sendiri (penis atau area vagina), dan biasa dilakukan hingga mencapai orgasme (puncak kenikmatan). Laki-laki umumnya melakukannya dengan menggenggam penis dan menariknya ke atas-bawah. Sementara wanita kebanyakan melakukannya dengan menyentuh klitoris. 
Masturbasi merupakan jenis aktivitas seksual yang paling banyak dilakukan orang. Ada berbagai alasan mengapa orang melakukan masturbasi. Alasan terbanyak adalah karena orang merasakan kenikmatan saat melakukannya. Alasan lainnya adalah untuk merilekskan tubuh dan mengurangi stres. Banyak juga wanita yang melakukan masturbasi dengan tujuan untuk mengetahui titik sensitif genital mereka sehingga bisa memberi tahu pasangannya saat melakukan seks. Masturbasi membantu mereka mengetahui sentuhan seperti apa dan di mana yang memberi kenikmatan paling besar. Umumnya orang mengalami saat di mana mereka merasakan tingginya hasrat seksual dan masturbasi menjadi salah satu jalan untuk melepaskan hasrat seksual tersebut dan mendapatkan kenikmatan seksual.
Masturbasi tidak memiliki dampak negatif terhadap fisik seperti mitos yang sering dipercaya orang. Melakukan masturbasi tidak mengakibatkan sperma habis, apalagi menjadikan buta, membuat rambut tumbuh di tangan, dan sebagainya. Hanya saja kamu mungkin merasa sakit jika kamu menyentuh genitalmu terlalu kasar.
Ada orang yang sering sekali melakukan masturbasi, tapi ada juga yang jarang. Hasrat seksual tiap orang memang berbeda-beda. Selain itu, tidak semua orang menyukai aktivitas ini. Sebagian orang merasa bersalah jika melakukannya, masturbasi bertentangan dengan nilai yang mereka anut.

Meskipun tidak mempunyai dampak negatif terhadap fisik, yang perlu menjadi pertimbangan adalah agar aktivitas masturbasi tidak mengganggu aktivitas lainnya, tidak mengganggu tugas sekolah, pekerjaan, atau menjadikan diri terlalu sering mengisolasi diri, tidak mengurangi kesempatan bersosialisasi dan beraktivitas positif lainnya. 

Pembuahan dan Kehamilan

Jika seorang wanita berhubungan seks dengan pria dalam beberapa hari periode ovulasinya, pembuahan (fertilisasi) bisa terjadi. Ketika pria ejakulasi (mengeluarkan cairan semen dari penisnya), 1,5– 6 ml semen tinggal dalam vagina. Di dalam cairan semen itu terkandung antara 75-900 juta sel sperma, yang kemudian berenang dari vagina melalui cervix dan uterus menuju tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur di sana. Selanjutnya, hanya satu sel sperma yang bisa membuahi sel telur.
Kira-kira seminggu setelah sperma membuahi sel telur, sel telur yang telah dibuahi (disebut zygote) berubah menjadi blastocyt (bola multisel dengan cairan di dalamnya). Blastocyt kemudian bergerak dan menempelkan dirinya di dinding rahim yang disebut endometrium. Endometrium menjadi tebal dan kaya dengan darah karena kerja hormon estrogen. Hormon progesterone dalam proses ini juga berperan menjaga agar endometrium tetap dalam keadaan tebal dan penuh darah sehingga blastocyt mudah menempel di rahim dan kemudian mengisap nutrisi dari darinya. Proses penempelan blastocyt pada dinding rahim ini disebut implantasi.
Blastocyt yang terus mengambil nutrisi dari rahim, berkembang menjadi embrio. Pada akhir minggu ke-3 (atau 22 hari sesudah pembuahan), embrio mulai berdetak jantungnya.
Kira-kira 8 minggu, embrio berukuran sebesar jempol orang dewasa, namun telah mempunyai hampir seluruh organ, yaitu otak, sel saraf, jantung, darah, perut dan usus, ginjal, otot, dan kulit.

Stage berikutnya adalah fetus (janin), yang berlangsung mulai umur 9 minggu sejak fertilisasi hingga kelahiran. Sel-sel terus berkembang semakin banyak. Fetus terapung-apung dalam cairan amnion (ketuban) di dalam kantung ketuban. Janin (fetus) memperoleh oksigen dan nutrisi dari darah ibunya di plasenta, sebuah struktur yang melekat di dinding rahim yang terhubung ke janin melalui tali pusat. Cairan ketuban berfungsi melindungi janin dari benturan-benturan.


Sumber video : https://www.facebook.com/photo.php?v=10200211618707021&set=vb.133492686757959&type=2&theater

Virginitas

Seseorang disebut perawan jika dia belum pernah berhubungan seks. Virgin adalah istilah untuk wanita maupun pria.


Virginitas atau keperawanan wanita tidak berkaitan dengan selaput dara. Selaput dara (hymen) adalah selembar jaringan sangat tipis yang terentang/melintang pada jalan depan (pembukaan) vagina, mempunyai satu atau beberapa lubang. Hymen berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Kebanyakan wanita memang mengalami hymen mereka terrenggang atau tersobek ketika hubungan seks yang pertama sehingga mengeluarkan sedikit darah dan merasa sedikit sakit atau tidak sakit sama sekali. Tapi, pada beberapa wanita lainnya meskipun telah berhubungan seks, hymennya tidak mengalami perubahan yang berarti. Jadi, bagaimana pun keadaan selaput dara, kalau seorang gadis memang belum pernah berhubungan seks, dia disebut virgin (perawan).

Perilaku Seksual dan Risiko Terjadinya Kehamilan

Fakta yang penting untuk diingat :
Cairan semen dalam jumlah kecil sekalipun, karena mengandung jutaan sperma, jika menempel pada vulva, bisa memungkinkan sperma masuk ke dalam vagina. Sperma bisa berjalan dari labia menuju vagina dan kemudian berenang dalam vagina menuju cervix dan sukses membuahi sel telur.
Oleh karena itu, tak heran jika ada remaja yang hamil meski menurut mereka, mereka saat itu tidak benar-benar berhubungan seksual.

Kesalahan yang biasa terjadi, yang bisa mengakibatkan kehamilan adalah perilaku-perilaku sebagai berikut :
  • Saling melakukan masturbasi bergantian, namun jari yang baru saja menyentuh penis belum dicuci sehingga ketika menyentuh daerah vulva, masih membawa cairan semen.
  • Bercumbu telanjang, dan menyentuhkan penis ke daerah sekitar vagina atau daerah paha bagian dalam. Biasa orang menyebutnya dengan istilah petting berat. Remaja seringkali gagal berhenti, sehingga petting berat ini akhirnya berlanjut pada hubungan seks yang sebenarnya.
  • Berhubungan seks (sexual intercourse : memasukkan penis ke dalam vagina) tanpa menggunakan kondom, namun dengan teknik withdrawal, yaitu penis ditarik dari vagina sebelum ejakulasi. Teknik withdrawal bukanlah metode kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan, sebab, jauh sebelum ejakulasi, cairan semen bisa keluar sedikit dari penis, dan tentu saja jika tinggal dalam vagina, bisa menyebabkan sperma berenang membuahi sel telur. Dalam keadaan penis masuk ke vagina tanpa proteksi kondom, cairan semen bisa keluar kapanpun dan tinggal di vagina, untuk kemudian membuahi sel telur.

Cara paling ampuh menghindari kehamilan adalah dengan tidak berhubungan seks (tidak melakukan sexual intercourse) dan tidak mengadakan kontak seksual (kontak alat kelamin). Akan tetapi, perlu digarisbawahi, kasus remaja yang hamil, sebagian besar mereka tidak merencanakan untuk berhubungan seks. Bahkan kebanyakan mereka sedang berkomitmen untuk tidak berhubungan seks. Hubungan seks itu terjadi begitu saja, karena mereka terbawa suasana. Jadi, tindakan yang paling bijaksana adalah memikirkan semua kemungkinan, dan berjaga-jaga dengan mempelajari baik-baik kontrasepsi. Ketahui fakta penting mengenai kontrasepsi,  efektivitasnya dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual, dan yang terutama, cara penggunaannya yang benar.

Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual lebih banyak menyerang remaja karena kebanyakan remaja tidak berpikir bahwa mereka bisa terkena penyakit itu, sehingga mereka tidak menggunakan perlindungan saat berhubungan seksual.
Penyakit menular seksual juga mudah menular karena orang yang mempunyai penyakit menular seksual belum tentu menyadari bahwa diri mereka menderita penyakit tersebut. Jadi, mereka tidak tahu bahwa mereka sakit dan kemudian menularkan sakit tersebut pada orang lain.

Hal berikut meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual :
  • Hubungan seksual pada usia yang muda. Pada saat usia masih sangat muda (di bawah 20 th), organ reproduksi belum benar-benar matang, sehingga bisa meningkatkan risiko tertularnya penyakit menular seksual, seperti virus HPV (Human Papillomavirus).
  • Banyaknya pasangan seks. Orang yang berhubungan seks dengan pasangan yang berbeda-beda (ganti-ganti pasangan, lebih berisiko terkena PMS daripada orang yang berhubungan seks dengan satu orang yang sama saja).
  • Seks yang tidak terproteksi. Berhubungan seks tanpa kondom berisiko menularkan penyakit menular seksual. Alat kontrasepsi lain selain kondom, tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

MITOS MENGENAI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

1.   Mitos : Hanya orang-orang rendahan yang mempunyai penyakit menular seksual.
Fakta : Penyakit menular seksual bisa mengenai siapa saja, tidak pandang bulu.
Orang-orang kaya, maupun orang miskin, bisa terkena. Tidak hanya PSK atau orang yang berhubungan dengan PSK saja yang bisa tertular, orang yang baru pertama kali berhubungan seksual pun bahkan bisa tertular, sebab PMS bisa menular pada hubungan seks yang pertama kali. Orang yang tidak berisiko terkena penyakit ini hanyalah orang yang tidak pernah berhubungan seks atau yang tidak pernah mengadakan kontak seksual sama sekali.

2.   Mitos : Kalau pacarku punya penyakit ini, aku pasti bisa melihatnya.
Fakta : Seringkali penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang terlihat mata.
Doktor sekalipun tidak bisa secara langsung mengetahui penyakit ini hanya dengan melihat. Seringkali mereka melakukan tes, seperti tes darah. Orang yang mempunyai penyakit menular seksual seringkali tidak mengetahuinya, karena PMS memang tak selalu menunjukkan gejala.

3.   Mitos : Kita bisa menghindari PMS dengan melakukan seks oral atau seks anal.
Fakta : Di mana ada kontak seksual, mungkin terjadi penularan PMS.
Virus atau bakteri penyebab PMS bisa masuk ke tubuh melalui luka sekecil apapun di mulut maupun anus, sama halnya dengan kelamin. Bahkan, beberapa PMS, bisa menular hanya melalui kontak kulit ke kulit pada daerah yang terinfeksi.

4.   Mitos : Sekali kita pernah mempunyai penyakit menular seksual, kamu tak akan bisa tertular lagi.
Fakta : Kamu bisa tertular PMS berkali-kali.
Beberapa PMS sifatnya seumur hidup, sekali tertular, akan selamanya mempunyai penyakit tersebut, misalnya herpes dan HIV. Jenis PMS yang lain, bisa diobati. Meskipun untuk jenis yang bisa diobati, kamu bisa tertular lagi kalau kamu mengadakan kontak seksual dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut.

Penyakit menular seksual lebih dari sekedar aib. PMS adalah problem kesehatan yang serius. Jika tidak diobati, beberapa jenis PMS bisa menyebabkan kerusakan permanen, seperti infertilitas (ketidaksuburan), bahkan kematian.

Fakta yang penting untuk diingat :

Cara 100% efektif untuk menghindari PMS adalah tidak berhubungan seks. Cara efektif kedua adalah berhubungan seks dengan menggunakan kondom.

Kontrasepsi dan Efektivitasnya

Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah bertemunya sel sperma dan sel telur sehingga pembuahan/kehamilan tidak terjadi. Akan tetapi, dalam penggunaan kontrasepsi, selalu ada kemungkinan gagal, sehingga kehamilan tetap terjadi. Tidak berhubungan seks (yang disebut dengan istilah abstinence) adalah satu-satunya cara paling aman untuk menghindari kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.

Jenis kontrasepsi dan efektivitasnya

Jenis kontrasepsi
Kasus kehamilan
Susuk
2 dari 100
Suntik
3 dari 100
Pil
8 dari 100
Kondom
15 dari 100
Diafragma
16 dari 100
Perhitungan kalender
25 dari 100
Withdrawal
27 dari 100

Hubungan seks tanpa upaya pencegahan kehamilan atau kontrasepsi sama sekali : Kasus hamil : 85 dari 100 

Keterangan :
Kondom merupakan selubung karet tipis yang dipasang pada penis ketika penis sedang mengalami ereksi. Dengan kondom ini, cairan semen tertahan di dalam kondom sehingga tidak masuk ke vagina.
Susuk, suntik, dan pil adalah kontrasepsi hormonal, yang bekerja dengan mempengaruhi hormon tubuh, yaitu progesteron dan estrogen. Hormon progesteron akan mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur). Jika tidak ada sel telur yang dilepaskan, maka sel sperma yang masuk tak mungkin membuahi sel telur.
Susuk adalah alat kontrasepsi yang berbentuk seperti korek api, ditanam di bawah kulit lengan. Susuk akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk bisa diganti tiap tahun, 3 tahun sekali, atau 5 tahun sekali.
Suntik diberikan di lengan atas atau pantat, tiap 3 bulan sekali.
Pil diminum setiap hari. Kebanyakan pil adalah gabungan hormon progesteron dan estrogen.  
Diafragma adalah karet tipis berbentuk mangkuk atau topi yang digunakan untuk menutupi cervix, sehingga sperma tidak bisa masuk ke cervix menuju rahim. Diafragma harus pas ukurannya dengan vagina, sehingga perlu berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu. Diafragma digunakan bersama dengan spermisida, yaitu krim atau gel pembunuh sel sperma.

Withdrawal bukan merupakan alat kontrasepsi, melainkan teknik yang dilakukan dengan menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi terjadi. Withdrawal dianggap tidak efektif mencegah kehamilan, karena jauh sebelum ejakulasi terjadi, sedikit cairan semen telah keluar dari penis, sehingga sel sperma di dalam cairan semen itu bisa membuahi sel telur.

Orientasi Seksual

Orientasi seksual dibedakan menjadi 3, yaitu : heteroseksual, homoseksual, dan biseksual.

Heteroseksual : Seseorang tertarik secara romantik/seksual kepada jenis kelamin lain.
Pria tertarik secara romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada wanita
Wanita tertarik secara romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada pria.

Homoseksual : Seseorang tertarik secara romantik/seksual kepada sesama jenis kelaminnya.
Gay : Pria tertarik secara romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada pria.
Lesbian : Wanita tertarik secara romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada wanita.

Biseksual : Seseorang tertarik secara romantik/seksual, baik kepada orang dari jenis kelamin lain maupun kepada orang yang sama jenis kelaminnya.
Pria tertarik secara romantik dan atau secara seksual baik kepada wanita maupun kepada pria.
Wanita tertarik secara romantik dan/atau secara seksual baik kepada pria maupun wanita.

Ada lagi istilah “transgender”. Transgender sendiri bukan merupakan jenis orientasi seksual, namun merupakan keadaan seseorang di mana dirinya merasa mempunyai pribadi (identitas gender) sebagai orang dari jenis kelamin lain. Misalnya seorang pria merasa bahwa dirinya adalah wanita, meski secara fisik ia mempunyai tubuh pria.
Orientasi seksual bisa disadari, dirasakan sejak masa kanak-kanak atau sejak awal masa remaja, yaitu ketika orang merasakan ketertarikan romantik atau ketertarikan seksual terhadap orang lain. Ada orang yang merasakan kesadaran akan orientasi seksualnya ini sejak awal dengan begitu jelas, tapi ada juga orang yang membutuhkan waktu untuk memahami orientasi seksualnya dan mengkategorikan dirinya sendiri sebagai heteroseksual, gay, lesbian, atau biseksual karena mereka mengalami ini sebagai hal yang cukup membingungkan.
Ilmuwan belum dapat menemukan secara pasti faktor yang menyebabkan seseorang menjadi heteroseksual, homoseksual atau biseksual. Akan tetapi para ahli berpendapat bahwa orientasi seksual melibatkan gabungan antara faktor biologi, psikologi, dan lingkungan (pengalaman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan hormonal yang sudah melekat sebelum orang lahir mempengaruhi perkembangan orientasi seksual seseorang. Yang jelas adalah fakta bahwa orang tidak memilih orientasi seksualnya menurut keinginan sadarnya, orang tidak dengan gampang/seenaknya memilih untuk tertarik kepada jenis kelamin mana.
Dulunya, masyarakat memandang bahwa homoseksual dan biseksual adalah sebuah gangguan mental. Akibatnya, orang-orang yang memiliki orientasi seksual ini berusaha mengingkari perasaannya, atau mencap dirinya sendiri sebagai “abnormal” atau “sakit”. Banyak dari mereka yang diam atau bahkan berpura-pura hidup sebagai heteroseksual. Akan tetapi, sejak tahun 1970, komunitas profesional kesehatan mental secara jelas menolak menganggap homoseksual dan biseksual sebagai sebuah gangguan. Lesbian, gay, dan biseksual dianggap sebagai sebuah bentuk ikatan antarmanusia yang normal.
Meskipun dunia profesional telah mengakui bahwa orientasi seksual nonheteroseksual (homoseksual dan biseksual) bukan sebuah gangguan mental, akan tetapi, mengingat masih kuatnya stereotip negatif yang ada di masyarakat dan adanya perlakuan diskriminatif, membuka identitas diri dan hidup secara terbuka sebagai seorang gay, lesbian, atau biseksual menjadi tidak mudah, dan bisa menjadi penuh stres. Banyak dari mereka yang karena merasakan tidak adanya dukungan, jadi mengalami problem emosional seperti kecemasan dan depresi, bahkan ada yang hingga putus sekolah, hidup di jalan, menggunakan alkohol, obat-obatan, dan melakukan tindakan lain yang membahayakan diri sendiri. Hal yang penting untuk diingat adalah jika kamu termasuk orang yang berorientasi nonheteroseksual, kamu tidak sendiri, ada orang yang sama denganmu dan merasakan apa yang kamu alami.

Ketika masa pubertas, orang mungkin terkejut menyadari bahwa dirinya mempunyai fantasi seksual bersama dengan orang sesama jenis, atau bahkan melakukan eksperimen seksual dengan sesama jenis. Akan tetapi, itu tidak langsung berarti bahwa orang itu adalah seorang homoseksual. Masa pubertas adalah masa di mana remaja menyesuaikan diri dengan perasaan seksual (hasrat seksual) yang baru saja dialami dalam hidupnya.

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita seluruhnya terletak di dalam pelvis (rongga pinggul). 
Bagian luar organ reproduksi wanita disebut vulva. Vulva terletak di bagian muka jalan menuju vagina dan organ-organ reproduksi lain yang ada di dalam tubuh.
Daerah berdaging yang ada di bagian atas disebut mons pubis (daerah ini termasuk yang ditumbuhi rambut). Lipatan kulit yang mengelilingi vagina disebut labia. Kemudian, organ sensorik kecil yang menyatukan dua labia disebut klitoris. Di antara labia adalah jalan saluran kencing (urethra) dan vagina. Ketika masa puber dan seorang gadis menjadi matang secara seksual, bagian luar labia dan mons pubis ditumbuhi rambut.

Gambar bagian luar organ reproduksi wanita (vulva)


Organ reproduksi dalam wanita meliputi : vagina, cervix, uterus (rahim), tuba falopi, dan ovarium.

Vagina adalah tabung otot yang terhubung dari jalan masuk vagina sampai rahim uterus. Vagina kira-kira panjangnya 8-12 cm. Vagina adalah otot yang lentur. Dalam keadaan normal, keadaannya menempel, namun ketika melahirkan bayi, bisa menjadi begitu lebar. Vagina selalu dalam keadaan basah dan lembab, karena ada membran lendir di dindingnya. Lendir itu berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban vagina. Fungsi vagina adalah untuk sexual intercourse (hubungan seksual), jalan keluar bayi, dan jalan keluarnya darah menstruasi dari uterus.
Di muara vagina, ada jaringan tipis dengan satu atau beberapa lubang, ini disebut hymen (selaput dara). Hymen berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Kebanyakan wanita mengalami hymen mereka terrenggang atau tersobek ketika hubungan seks yang pertama sehingga mengeluarkan sedikit darah dan merasa sedikit sakit atau tidak sakit sama sekali. Tapi, pada beberapa wanita lainnya meskipun telah berhubungan seks, hymennya tidak mengalami perubahan yang berarti.

Ujung atas vagina adalah cervix, yang berhubungan langsung dengan rahim (uterus). Cervix mempunyai dinding yang kuat dan tebal, namun pada keadaan normal, salurannya sangat sempit. Pada proses kelahiran, cervix ini melebar sehingga bayi bisa keluar meninggalkan rahim.

Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Dindingnya adalah otot yang sangat kuat (faktanya, uterus mempunyai otot terkuat dibanding otot-otot lainnya. Ukuran uterus dalam keadaan normal (tidak hamil) kira-kira panjangnya 7,5 cm dan lebarnya 5 cm. Uterus berfungsi sebagai tempat tumbuhnya janin.

Di sudut-sudut bagian atas uterus adalah tuba falopi, yang berfungsi menghubungkan uterus dengan ovarium.  Ovarium adalah organ berbentuk oval yang memproduksi, menyimpan, dan melepaskan sel telur setiap periode (siklus menstruasi). Proses pelepasan sel telur disebut ovulasi. Sel telur yang dilepaskan oleh ovarium bergerak menuju uterus. Ovarium juga memproduksi hormone seksual wanita seperti estrogen dan progesteron.

Ketika bayi perempuan lahir, dia sudah mempunyai ribuan sel telur dalam ovariumnya, namun sel telurnya ini tidak aktif sampai masa pubertas dimulai. Ketika pubertas, kelenjar pituari di otak mulai memproduksi hormon yang menstimulasi ovarium untuk menghasilkan hormon seksual wanita, termasuk estrogen. Sekresi hormon inilah yang membuat seorang gadis berkembang menjadi seorang wanita yang matang secara seksual. 

Gambar organ reproduksi dalam wanita

Menstruasi

Di akhir pubertas, sistem reproduksi seorang gadis mulai melepaskan sel telur, sebagai bagian dari periode bulanan yang disebut siklus menstruasi. Sekali dalam sebulan, ketika masa ovulasi, ovarium mengirimkan sel telur ke tuba falopi. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma selama masa berada di tuba falopi ini, sel telur akan mengering dan kemudian meninggalkan rahim keluar dari tubuh (kira-kira prosesnya selama 2 minggu). Keluarnya sel telur bersama dengan darah dan jaringan di dalam uterus (rahim) disebut menstruasi. Menstruasi berlangsung 3-5 hari. Menstruasi yang pertama kali disebut menarche.

Menarche
Menarche bisa dialami pada usia 8 th, tapi ada juga yang baru mendapatnya pada usia 15-16th. Hal ini terpengaruh juga oleh faktor genetik. Olahraga terlalu berat (sangat intens), termasuk balet, bisa menjadi faktor terlambatnya menarche. (Jika pada usia 16 th belum mendapat menarche, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter).
Biasanya, siklus menstruasi baru teratur sesudah 2 tahun sejak menarche, karena pada masa-masa awal, tubuh sedang menyesuaikan dengan hormon-hormon. Rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari, tapi bisa juga lebih pendek atau lebih panjang, antara 21 – 45 hari. 


SINDROM PRE-MENSTRUASI
Seminggu sebelum datangnya menstruasi, biasanya wanita mengalami rasa tidak nyaman yang dikenal dengan Premenstrual Syndrome (PMS), yaitu gejala fisik dan emosional yang tidak nyaman. Bentuknya bisa berupa tumbuhnya jerawat, kelelahan, kembung, sakit punggung, sembelit, diare, sakit kepala, sakit pada payudara, ingin banyak makan, depresi, mudah marah, sulit berkonsentrasi. Penyebab PMS ini diperkirakan karena adanya perubahan tingkat hormon.
Gejala PMS yang dialami berbeda antara satu wanita dengan wanita lainnya. Ada yang sama sekali tidak merasakannya, tapi ada yang benar-benar terganggu karenanya. Perbedaannya kemungkinan terletak pada sensitivitas tubuh terhadap perubahan hormon itu.
Cara mengatasi atau memperingan sindrom pre-menstruasi adalah dengan makan makanan yang sehat, tidur cukup, minum air putih banyak, olahraga.

SAKIT SAAT MENSTRUASI
Pada saat menstruasi (biasanya hari pertama-kedua), wajar jika wanita mengalami kram perut, karena memang terjadi kontraksi pada otot-otot kecil uterus.
Rasa sakit yang dialami dianggap normal jika wanita masih bisa menjalani aktivitas normal selama hari-hari menstruasi itu. Indikasi adanya abnormalitas apabila rasa sakit sangat hebat, sehingga ketika menstruasi, wanita harus berbaring di tempat tidur saja, atau bahkan mengalami pingsan.
Yang bisa dilakukan untuk memperingan rasa nyeri adalah : relaksasi (meditasi atau yoga), mengkompres perut dengan botol berisi air hangat, tidur dengan posisi kaki lebih atas atau tidur miring dengan lutut ditekuk, mandi air hangat, minum air hangat, melakukan olahraga ringan secara teratur (misalnya berjalan kaki). Jika ingin mengkonsumsi obat, bisa menggunakan obat ibuprofen. Kadangkala, dengan mengalihkan perhatian  

SIKLUS MENSTRUASI YANG TIDAK TERATUR
Terkadang, siklus bisa lebih pendek atau lebih panjang. Sehingga mungkin seorang wanita dalam satu bulan tidak menstruasi, tapi bulan berikutnya mengalami menstruasi 2 kali. Penyebabnya adalah tingkat hormon yang berubah-ubah. Kadang juga menstruasi dengan banyak darah, tapi saat menstruasi lainnya darahnya hanya sedikit sekali.
Yang perlu tetap diperhatikan adalah hari pertama menstruasi. Karena sesudah siklus menstruasi teratur, itu bisa dijadikan patokan untuk memperkirakan tanggal berapa akan mendapat menstruasi lagi (biasanya 4 minggu sesudahnya).


Problem Menstruasi, jenisnya :
  • Dysmenorrhea : menstruasi yang mengakibatkan nyeri hebat.
  • Menorrhagia : menstruasi dengan keluarnya darah sangat banyak dengan masa menstruasi lama (lebih dari 7 hari).
  • Oligomenorrhea : menstruasi tidak teratur.
  • Amenorrhea : tidak mendapat menstruasi, mungkin juga sudah pernah mendapat, namun kemudian berhenti.


Kehamilan

TRIMESTER PERTAMA

Kira-kira seminggu setelah sperma membuahi sel telur, sel telur yang telah dibuahi (disebut zygote) berubah menjadi blastocyt (bola multisel dengan cairan di dalamnya). Blastocyt kemudian bergerak dan menempelkan dirinya di dinding rahim yang disebut endometrium. Endometrium menjadi tebal dan kaya dengan darah karena kerja hormon estrogen. Hormon progesterone dalam proses ini juga berperan menjaga agar endometrium tetap dalam keadaan tebal dan penuh darah sehingga blastocyt mudah menempel di rahim dan kemudian mengisap nutrisi dari darinya. Proses penempelan blastocyt pada dinding rahim ini disebut implantasi.
Blastocyt yang terus mengambil nutrisi dari rahim, berkembang menjadi embrio. Pada akhir minggu ke-3 (atau 22 hari sesudah pembuahan), embrio mulai berdetak jantungnya.
Kira-kira 8 minggu, embrio berukuran sebesar jempol orang dewasa, namun telah mempunyai hampir seluruh organ, yaitu otak, sel saraf, jantung, darah, perut dan usus, ginjal, otot, dan kulit.
Stage berikutnya adalah fetus (janin), yang berlangsung mulai umur 9 minggu sejak fertilisasi hingga kelahiran. Sel-sel terus berkembang semakin banyak. Fetus terapung-apung dalam cairan amnion (ketuban) di dalam kantung ketuban. Janin (fetus) memperoleh oksigen dan nutrisi dari darah ibunya di plasenta, sebuah struktur yang melekat di dinding rahim yang terhubung ke janin melalui tali pusat. Cairan ketuban berfungsi melindungi janin dari benturan-benturan.

MINGGU KE-4
Jantungku yang baru mempunyai satu bilik sudah mulai berdetak. Pembuluh-pembuluh sarafku mulai menutup dan alat-alat pencernaanku mulai terbentuk. Paru-paru, hati, pankreas, dan tiroidku sudah terbentuk walau masih sangat sederhana. Bentuk wajah dan lubang hidungku mulai terlihat jelas. Leher dan rahangku mulai terbentuk. Kuncup-kuncup kecil yang nantinya tumbuh menjadi tangan dan kakiku mulai muncul.

MINGGU KE-5
Kepalaku menjadi bagian yang paling besar daripada bagian tubuhku yang lain. Terlihat titik-titik gelap di salah satu sisi kepalaku, itulah mataku yang mulai terbentuk. Telingaku juga mulai tumbuh. Tangan dan kakiku mulai tumbuh seperti tongkat. Panjang kakiku hanya beberapa milimeter. Bagian-bagian tubuhku mulai bergerak untuk pertama kalinya. Saat ini jantungku sudah mempunyai 4 bilik dan berdetak sekitar 150 kali per menit, dua kali lebih cepat daripada detak jantung ibuku. Saluran bronkus ku mulai terbentuk, juga usus-ususku. Organ seks internalku juga mulai lengkap.

MINGGU KE-6
Aku sudah punya hidung dengan lubangnya. Aku juga sudah punya lidah. Kelopak mataku sudah mulai terlihat jelas, bagian-bagian telingaku juga mulai berkembang. Lengan dan tungkaiku menjadi lebih panjang. Pergelangan tanganku sudah dapat ditekuk.


MINGGU KE-7
Punggungku sudah tidak terlalu melengkung, dan leherku mulai terbentuk. Aku sudah punya lutut dan siku, sehingga bisa melakukan beberapa gerakan. Jari-jari tangan dan kakiku juga sudah hampir lengkap. Rahang, hidung, dan kelopak mataku sudah terbentuk hampir sempurna.

Gambar di samping adalah gambar embrio berusia 7 minggu.



MINGGU KE-8
Otakku berkembang pesat. Mata dan hidungku sudah terlihat jelas. Calon-calon gigiku juga mulai terbentuk di dalam gusiku. Sebagian besar sendiku mulai terbentuk. Jari-jariku sudah mulai terpisah-pisah. Banyak organ tubuh internalku sudah berfungsi, dan sistem sarafku sudah dapat menerima rangsangan. Paru-paruku, usus, dan ginjalku terus tumbuh.

MINGGU KE-9
Semua organ vitalku (otak, paru-paru, hati, ginjal, dan usus) sudah terbentuk sempurna dan terus bertambah volumenya. Di dalam mataku, iris mulai berkembang. Pada akhir minggu ini, bagian dalam telingaku sudah lengkap. Jari-jariku sudah dapat dihitung, dan aku sudah bisa menelan, menguap, serta mengisap. Aku sudah bisa menggerakkan kepala dan bagian-bagian tubuhku, bisa menekuk lututku, mengangkat kakiku dan meletakkan telapak kakiku di permukaan rahim. Aku banyak bergerak pada masa ini selagi masih ada ruang cukup bagiku untuk bergerak bebas, sebelum aku semakin membesar.  

MINGGU KE-10
Tulangku bertambah kuat. Rambut dan kukuku terus tumbuh. Organ-organ genitalku sudah dapat dilihat dengan jelas. Pita suaraku sudah terbentuk. Kelenjar pituari di bagian bawah otakku sudah mulai menghasilkan hormon. Sistem pencernaanku sudah mampu melakukan kontraksi untuk mendorong makanan melewati usus besarku. Ususku sudah dapat menyerap glukosa atau gula. Aku senang sekali meregangkan tangan dan kakiku, dan juga menendang-nendang, akan tetapi tetap saja ibuku belum bisa merasakan gerakan-gerakanku.


TRIMESTER KE-II
Apabila di trimester pertama perkembangan terfokus pada diferensiasi sel dan pembelahan sel, maka di trimester kedua ini, perkembangan hanya tergantung pada pembelahan sel. Terjadi pertambahan berat dan panjang tubuh yang cukup besar. Trimester kedua adalah saat di mana janin banyak bergerak. Ia mulai dapat melakukan korrdinasi gerak yang kompleks. Ia dapat membungkuk, meregangkan badan, melompat, menegangkan otot-ototnya, berputar, dan juga membuat gerakan-gerakan kompleks dengan tangannya. Di tengah trimester kedua ini, ibu sudah mulai dapat merasakan gerakan bayinya.
Kuku, kulit, dan rambut-rambut tubuhnya (termasuk alis, bulu mata) mulai muncul. Lapisan kulit dan saraf mulai tumbuh.
Semua organ internalnya menuju kematangan, termasuk peredaran darah, panca indera, dan hormon, meskipun sistemnya belum berfungsi secara penuh. Bayi sudah memproduksi sel telur/sperma, cairan empedu, dan urine.

Pada minggu ke-20, janin lebih sering terbangun. Karena inderanya mulai berfungsi, pada saat ini dia sudah dapat mendengar percakapan, suara-suara dari luar. Janin juga terbangun jika ibu menepuk-nepuk perutnya.


TRIMESTER KE-III (usia janin 23-38 minggu)
Pada trimester ke-3 ini, berat badan janin terus bertambah, dan pola perilakunya semakin sempurna, mengisap, menelan, menguap, menggenggam. Berat badannya naik tiga kali lipat, dan panjang tubuhnya menjadi dua kali lipat. Fokus perkembangan pada trimester ke-3 ini adalah pada pembesaran sel atau penggemukan sel.
Janin menyimpan lemak untuk membuat tubuhnya hangat, menyimpan protein untuk membangun otot-otot dan jaringannya, menyimpan kalsium untuk membentuk tulangnya, dan menyimpan zat gizi penting lainnya seperti zat besi.

Pada masa ini, perkembangan otak juga berlangsung dramatis, sel-sel dan sambungan antarsel terus terbentuk.