Jumat, 25 April 2014

Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria terdiri dari organ dalam dan organ luar.

Organ reproduksi pria meliputi :
  • Testis
  • Penis
  • Saluran kelamin : epididimis dan vas deferens
  • Kelenjar kelamin : kelenjar prostat dan vesikula seminalis

Testis
Ketika pria matang secara seksual, dua testisnya memproduksi dan menyimpan jutaan sel sperma. Testis juga memproduksi hormon testosteron. Testosteron adalah hormone yang berperan dalam perkembangan pubertas pria, yang membuat suara menjadi lebih dalam, otot lebih besar, menumbuhkan rambut di tubuh dan wajah, dan juga menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma.
Testis bergantung di luar rongga panggul dalam kantung yang disebut scrotum. Kantong kulit scrotum ini berfungsi mengatur suhu testis karena untuk memproduksi sperma, dibutuhkan suhu yang cukup rendah. Scrotum bisa membesar maupun menciut. Ketika tubuh bersuhu panas, scrotum akan membesar untuk membuang panas yang berlebih. Sedangkan ketika tubuh bersuhu dingin, scrotum akan menciut untuk menampung panas tubuh.

Epididimis
Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu sambil menyempurnakan perkembangannya, kurang lebih 4-6 minggu.

Vas deferens
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalannya sperma (cairan semen) dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis.

Kelenjar kelamin, yang terdiri dari kelenjar prostat dan vesikula seminalis berfungsi untuk menghasilkan cairan yang melumasi saluran kelamin dan memberi makanan bagi sperma.
Vesikula seminalis adalah struktur yang menyerupai kantong menempel pada vas deferens di samping kandung kemih.
Kelenjar prostat terletak di pangkal urethra (ujung atas urethra), di bawah kandung kemih, memproduksi cairan yang menjadi bagian semen.

Urethra adalah saluran yang membawa semen keluar dari tubuh melalui penis. Urethra juga merupakan saluran kencing.

Penis
Penis terdiri dari 2 bagian : batang penis dan kepala penis. Batang penis merupakan jaringan seperti spons yang bisa mengembang dan mengkerut. Ketika seorang pria terangsang secara seksual, jaringan itu akan penuh berisi darah sehingga membuat penis kaku dan lurus. Kakunya penis ini berfungsi memudahkan penis untuk dimasukkan ke dalam vagina. Di kepala penis, terdapat lubang kecil tempat keluarnya semen atau urine.
Semua anak laki-laki lahir dengan kulup, yaitu lipatan kulit yang menyelubungi batang penis. Kulup ini bisa dipotong, yang mana prosesnya dikenal dengan khitan/sunat. Sunat secara medis bukan sebuah keharusan. Penis yang disunat maupun yang tidak disunat sama saja, tidak berbeda sama sekali, dalam hal caranya berfungsi maupun caranya merasa.


Gambar organ reproduksi pria


CARA KERJA SISTEM REPRODUKSI PRIA

Ketika tiba masa pubertas (usia 10-14 th), kelenjar pituari (dekat otak) memproduksi hormon yang menstimulasi testis untuk menghasilkan testosteron. Testosteron berperan membawa perubahan-perubahan fisik pubertas sebagai berikut :
  • Testis dan skrotum membesar.
  • Penis memanjang.
  • Kelenjar prostat dan vesikula seminalis tumbuh.
  • Rambut tumbuh di sekitar kelamin dan kemudian di bagian wajah dan ketiak.
  • Suara menjadi lebih dalam.
  • Pertambahan tinggi badan dan berat badan secara pesat (grow spurt).

Ketika bayi laki-laki lahir, di dalam testisnya sudah ada sel-sel sederhana berbentuk bulat. Pada saat pubertas, sel-sel ini berkembang menjadi sperma karena pengaruh hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya. Sperma mempunyai kepala dan ekor. Kepala sperma membawa gen, sedangkan ekornya berfungsi memampukannya untuk bergerak.
Sperma yang masih dalam proses perkembangan, bergerak menuju epididimis untuk menyempurnakan perkembangannya di sana, yang mana prosesnya berlangsung selama 4-6 minggu. Sperma yang sudah matang baru kemudian bergerak menuju vas deferens.
Vesikula seminalis dan kelenjar prostat menghasilkan cairan berwarna putih yang kemudian akan bergabung bersama sel sperma menjadi cairan semen.
Ketika seorang pria terangsang secara seksual, penisnya akan menegang dan menjadi kaku (ereksi). Apabila penis mendapat stimulasi, otot-otot sekitar organ reproduksi akan berkontraksi, dan mendorong semen keluar dari salurannya melalui urethra. Proses keluarnya semen ini disebut ejakulasi. Cairan semen yang keluar saat ejakulasi membawa hingga 500 juta sel sperma.

Apabila sperma masuk ke dalam vagina, sperma akan berenang menuju cervix, kemudian melewati uterus (rahim) dan menuju tuba falopi. Bila saat itu di tuba falopi ada sel telur yang telah matang, sperma bisa membuahinya, dan terjadilah proses pembuahan (fertilisasi/konsepsi). Sel telur yang dibuahi sperma disebut zygote. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar