Sistem reproduksi pria terdiri dari organ
dalam dan organ luar.
Organ
reproduksi pria meliputi :
- Testis
- Penis
- Saluran kelamin : epididimis dan vas
deferens
- Kelenjar kelamin : kelenjar prostat dan vesikula seminalis
Testis
Ketika
pria matang secara seksual, dua testisnya memproduksi dan menyimpan jutaan sel
sperma. Testis juga memproduksi hormon testosteron. Testosteron adalah hormone
yang berperan dalam perkembangan pubertas pria, yang membuat suara menjadi
lebih dalam, otot lebih besar, menumbuhkan rambut di tubuh dan wajah, dan juga
menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma.
Testis bergantung di luar rongga panggul dalam
kantung yang disebut scrotum. Kantong kulit scrotum ini berfungsi mengatur suhu
testis karena untuk memproduksi sperma, dibutuhkan suhu yang cukup rendah.
Scrotum bisa membesar maupun menciut. Ketika tubuh bersuhu panas, scrotum akan
membesar untuk membuang panas yang berlebih. Sedangkan ketika tubuh bersuhu
dingin, scrotum akan menciut untuk menampung panas tubuh.
Epididimis
Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran
ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini
sperma disimpan untuk sementara waktu sambil menyempurnakan perkembangannya,
kurang lebih 4-6 minggu.
Vas deferens
Vas Deferens
merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran
yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke
atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens
ini adalah untuk jalannya sperma (cairan semen) dari epididimis menuju ke
kantong sperma atau vesikula seminalis.
Kelenjar kelamin, yang terdiri dari kelenjar
prostat dan vesikula seminalis berfungsi untuk menghasilkan cairan yang
melumasi saluran kelamin dan memberi makanan bagi sperma.
Vesikula
seminalis adalah struktur yang menyerupai kantong menempel pada vas deferens di
samping kandung kemih.
Kelenjar
prostat terletak di pangkal urethra (ujung atas urethra), di bawah kandung
kemih, memproduksi cairan yang menjadi bagian semen.
Urethra adalah saluran yang membawa semen keluar
dari tubuh melalui penis. Urethra juga merupakan saluran kencing.
Penis
Penis
terdiri dari 2 bagian : batang penis dan kepala penis. Batang penis merupakan
jaringan seperti spons yang bisa mengembang dan mengkerut. Ketika seorang pria
terangsang secara seksual, jaringan itu akan penuh berisi darah sehingga
membuat penis kaku dan lurus. Kakunya penis ini berfungsi memudahkan penis
untuk dimasukkan ke dalam vagina. Di kepala penis, terdapat lubang kecil tempat
keluarnya semen atau urine.
Semua anak laki-laki lahir dengan kulup, yaitu lipatan
kulit yang menyelubungi batang penis. Kulup ini bisa dipotong, yang mana
prosesnya dikenal dengan khitan/sunat. Sunat secara medis bukan sebuah
keharusan. Penis yang disunat maupun yang tidak disunat sama saja, tidak
berbeda sama sekali, dalam hal caranya berfungsi maupun caranya merasa.
CARA KERJA SISTEM REPRODUKSI PRIA
Ketika tiba masa pubertas (usia 10-14 th), kelenjar pituari (dekat otak) memproduksi hormon yang menstimulasi testis untuk menghasilkan testosteron. Testosteron berperan membawa perubahan-perubahan fisik pubertas sebagai berikut :
- Testis dan skrotum membesar.
- Penis memanjang.
- Kelenjar prostat dan vesikula
seminalis tumbuh.
- Rambut tumbuh di sekitar kelamin
dan kemudian di bagian wajah dan ketiak.
- Suara menjadi lebih dalam.
- Pertambahan tinggi badan dan berat
badan secara pesat (grow spurt).
Ketika bayi laki-laki lahir, di dalam testisnya
sudah ada sel-sel sederhana berbentuk bulat. Pada saat pubertas, sel-sel ini
berkembang menjadi sperma karena pengaruh hormon testosteron dan hormon-hormon
lainnya. Sperma mempunyai kepala dan ekor. Kepala sperma membawa gen, sedangkan
ekornya berfungsi memampukannya untuk bergerak.
Sperma yang masih dalam proses perkembangan,
bergerak menuju epididimis untuk menyempurnakan perkembangannya di sana, yang
mana prosesnya berlangsung selama 4-6 minggu. Sperma yang sudah matang baru
kemudian bergerak menuju vas deferens.
Vesikula seminalis dan kelenjar prostat menghasilkan
cairan berwarna putih yang kemudian akan bergabung bersama sel sperma menjadi
cairan semen.
Ketika seorang pria terangsang secara seksual,
penisnya akan menegang dan menjadi kaku (ereksi). Apabila penis mendapat
stimulasi, otot-otot sekitar organ reproduksi akan berkontraksi, dan mendorong
semen keluar dari salurannya melalui urethra. Proses keluarnya semen ini
disebut ejakulasi. Cairan semen yang keluar saat ejakulasi membawa hingga 500
juta sel sperma.
Apabila sperma masuk ke dalam vagina, sperma akan
berenang menuju cervix, kemudian melewati uterus (rahim) dan menuju tuba
falopi. Bila saat itu di tuba falopi ada sel telur yang telah matang, sperma
bisa membuahinya, dan terjadilah proses pembuahan (fertilisasi/konsepsi). Sel
telur yang dibuahi sperma disebut zygote.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar