Penyakit menular seksual lebih banyak menyerang
remaja karena kebanyakan remaja tidak berpikir bahwa mereka bisa terkena
penyakit itu, sehingga mereka tidak menggunakan perlindungan saat berhubungan
seksual.
Penyakit menular seksual juga mudah menular
karena orang yang mempunyai penyakit menular seksual belum tentu menyadari
bahwa diri mereka menderita penyakit tersebut. Jadi, mereka tidak tahu bahwa
mereka sakit dan kemudian menularkan sakit tersebut pada orang lain.
Hal berikut meningkatkan risiko terkena penyakit
menular seksual :
- Hubungan seksual pada usia yang muda. Pada saat usia masih sangat muda (di bawah 20 th), organ reproduksi belum benar-benar matang, sehingga bisa meningkatkan risiko tertularnya penyakit menular seksual, seperti virus HPV (Human Papillomavirus).
- Banyaknya pasangan seks. Orang yang berhubungan seks dengan pasangan yang berbeda-beda (ganti-ganti pasangan, lebih berisiko terkena PMS daripada orang yang berhubungan seks dengan satu orang yang sama saja).
- Seks yang tidak terproteksi. Berhubungan seks tanpa kondom berisiko menularkan penyakit menular seksual. Alat kontrasepsi lain selain kondom, tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
MITOS
MENGENAI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
1. Mitos : Hanya orang-orang rendahan yang mempunyai
penyakit menular seksual.
Fakta : Penyakit menular
seksual bisa mengenai siapa saja, tidak pandang bulu.
Orang-orang kaya, maupun
orang miskin, bisa terkena. Tidak hanya PSK atau orang yang berhubungan dengan
PSK saja yang bisa tertular, orang yang baru pertama kali berhubungan seksual
pun bahkan bisa tertular, sebab PMS bisa menular pada hubungan seks yang
pertama kali. Orang yang tidak berisiko terkena penyakit ini hanyalah orang
yang tidak pernah berhubungan seks atau yang tidak pernah mengadakan kontak
seksual sama sekali.
2. Mitos : Kalau pacarku punya penyakit ini, aku
pasti bisa melihatnya.
Fakta : Seringkali penyakit
ini tidak menunjukkan gejala yang terlihat mata.
Doktor sekalipun tidak bisa
secara langsung mengetahui penyakit ini hanya dengan melihat. Seringkali mereka
melakukan tes, seperti tes darah. Orang yang mempunyai penyakit menular seksual
seringkali tidak mengetahuinya, karena PMS memang tak selalu menunjukkan
gejala.
3. Mitos : Kita bisa menghindari PMS dengan
melakukan seks oral atau seks anal.
Fakta : Di mana ada kontak
seksual, mungkin terjadi penularan PMS.
Virus atau bakteri penyebab
PMS bisa masuk ke tubuh melalui luka sekecil apapun di mulut maupun anus, sama
halnya dengan kelamin. Bahkan, beberapa PMS, bisa menular hanya melalui kontak
kulit ke kulit pada daerah yang terinfeksi.
4. Mitos : Sekali kita pernah mempunyai penyakit
menular seksual, kamu tak akan bisa tertular lagi.
Fakta : Kamu bisa tertular
PMS berkali-kali.
Beberapa PMS sifatnya
seumur hidup, sekali tertular, akan selamanya mempunyai penyakit tersebut,
misalnya herpes dan HIV. Jenis PMS yang lain, bisa diobati. Meskipun untuk
jenis yang bisa diobati, kamu bisa tertular lagi kalau kamu mengadakan kontak
seksual dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut.
Penyakit
menular seksual lebih dari sekedar aib. PMS adalah problem kesehatan yang
serius. Jika tidak diobati, beberapa jenis PMS bisa menyebabkan kerusakan
permanen, seperti infertilitas (ketidaksuburan), bahkan kematian.
Fakta
yang penting untuk diingat :
Cara
100% efektif untuk menghindari PMS adalah tidak berhubungan seks. Cara efektif
kedua adalah berhubungan seks dengan menggunakan kondom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar