Gangguan pada sistem reproduksi wanita, yaitu :
- Vulvovaginistis : peradangan pada
vulva dan vagina.
- Perdarahan non-menstrual
- Endometriosis
- Tumor ovarium
- Kista ovarium
- Polycystic ovary syndrome : gangguan hormonal, di mana hormon androgen diproduksi terlalu banyak oleh ovarium, sehingga menyebabkan ovarium membesar dan timbul kantong-kantong cairan atau kista.
- Infeksi menular seksual, yg ditularkan
melalui hubungan seksual : PID (Pelvic Inflammatory Disease, HIV, HPV,
sifilis, Chlamydia, gonorrhea, herpes kelamin.
Tanda
yang perlu diwaspadai
Adanya
masalah pada sistem reproduksi wanita, bisa dikenali dari perubahan lendir
vagina, karena infeksi vagina seringkali mengakibatkan abnormalitas pada lendir
vagina.
Lendir
vagina sendiri berubah-ubah warna, tekstur, dan jumlahnya, sesuai dengan siklus
menstruasi. Bisa encer, lengket, elastis, dan liat. Warnanya bisa jernih,
putih, atau off-white (putih mangkak).
Kondisi
yang perlu dicurigai adalah sebagai berikut :
- Lendir berbau tidak enak, amis.
- Lendir berwarna kehijauan,
keabu-abuan, atau mengandung nanah.
- Lendir teksturnya berbusa, atau
seperti putih telur kocok.
- Vagina mengalami gatal-gatal, terasa
terbakar, radang, atau memerah.
- Perdarahan vagina meskipun tidak
sedang menstruasi.
- Rasa sakit ketika buang air kecil.
Infeksi
vagina bukan hanya disebabkan karena infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seks, beberapa infeksi bukan disebabkan karena hubungan seks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar