Orientasi seksual dibedakan menjadi 3,
yaitu : heteroseksual, homoseksual, dan biseksual.
Heteroseksual : Seseorang tertarik
secara romantik/seksual kepada jenis kelamin lain.
Pria tertarik secara
romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada wanita
Wanita tertarik secara
romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada pria.
Homoseksual : Seseorang tertarik secara
romantik/seksual kepada sesama jenis kelaminnya.
Gay : Pria tertarik secara
romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada pria.
Lesbian : Wanita tertarik
secara romantik dan/atau tertarik secara seksual kepada wanita.
Biseksual : Seseorang tertarik secara
romantik/seksual, baik kepada orang dari jenis kelamin lain maupun kepada orang
yang sama jenis kelaminnya.
Pria tertarik secara romantik
dan atau secara seksual baik kepada wanita maupun kepada pria.
Wanita tertarik secara
romantik dan/atau secara seksual baik kepada pria maupun wanita.
Ada lagi istilah “transgender”.
Transgender sendiri bukan merupakan jenis orientasi seksual, namun merupakan
keadaan seseorang di mana dirinya merasa mempunyai pribadi (identitas gender)
sebagai orang dari jenis kelamin lain. Misalnya seorang pria merasa bahwa
dirinya adalah wanita, meski secara fisik ia mempunyai tubuh pria.
Orientasi seksual bisa disadari,
dirasakan sejak masa kanak-kanak atau sejak awal masa remaja, yaitu ketika
orang merasakan ketertarikan romantik atau ketertarikan seksual terhadap orang
lain. Ada orang yang merasakan kesadaran akan orientasi seksualnya ini sejak
awal dengan begitu jelas, tapi ada juga orang yang membutuhkan waktu untuk
memahami orientasi seksualnya dan mengkategorikan dirinya sendiri sebagai
heteroseksual, gay, lesbian, atau biseksual karena mereka mengalami ini sebagai
hal yang cukup membingungkan.
Ilmuwan belum dapat menemukan secara
pasti faktor yang menyebabkan seseorang menjadi heteroseksual, homoseksual atau
biseksual. Akan tetapi para ahli berpendapat bahwa orientasi seksual melibatkan
gabungan antara faktor biologi, psikologi, dan lingkungan (pengalaman). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan hormonal yang sudah melekat
sebelum orang lahir mempengaruhi perkembangan orientasi seksual seseorang. Yang
jelas adalah fakta bahwa orang tidak memilih orientasi seksualnya menurut
keinginan sadarnya, orang tidak dengan gampang/seenaknya memilih untuk tertarik
kepada jenis kelamin mana.
Dulunya, masyarakat memandang bahwa
homoseksual dan biseksual adalah sebuah gangguan mental. Akibatnya, orang-orang
yang memiliki orientasi seksual ini berusaha mengingkari perasaannya, atau
mencap dirinya sendiri sebagai “abnormal” atau “sakit”. Banyak dari mereka yang
diam atau bahkan berpura-pura hidup sebagai heteroseksual. Akan tetapi, sejak
tahun 1970, komunitas profesional kesehatan mental secara jelas menolak menganggap
homoseksual dan biseksual sebagai sebuah gangguan. Lesbian, gay, dan biseksual
dianggap sebagai sebuah bentuk ikatan antarmanusia yang normal.
Meskipun dunia profesional telah
mengakui bahwa orientasi seksual nonheteroseksual (homoseksual dan biseksual)
bukan sebuah gangguan mental, akan tetapi, mengingat masih kuatnya stereotip
negatif yang ada di masyarakat dan adanya perlakuan diskriminatif, membuka
identitas diri dan hidup secara terbuka sebagai seorang gay, lesbian, atau
biseksual menjadi tidak mudah, dan bisa menjadi penuh stres. Banyak dari mereka
yang karena merasakan tidak adanya dukungan, jadi mengalami problem emosional
seperti kecemasan dan depresi, bahkan ada yang hingga putus sekolah, hidup di
jalan, menggunakan alkohol, obat-obatan, dan melakukan tindakan lain yang
membahayakan diri sendiri. Hal yang penting untuk diingat adalah jika kamu
termasuk orang yang berorientasi nonheteroseksual, kamu tidak sendiri, ada
orang yang sama denganmu dan merasakan apa yang kamu alami.
Ketika masa pubertas, orang mungkin
terkejut menyadari bahwa dirinya mempunyai fantasi seksual bersama dengan orang
sesama jenis, atau bahkan melakukan eksperimen seksual dengan sesama jenis.
Akan tetapi, itu tidak langsung berarti bahwa orang itu adalah seorang homoseksual.
Masa pubertas adalah masa di mana remaja menyesuaikan diri dengan perasaan
seksual (hasrat seksual) yang baru saja dialami dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar