Jumat, 25 April 2014

Risiko Kehamilan Usia Remaja

Kehamilan pada usia remaja (di bawah usia 20 tahun), mempunyai risiko lebih besar atas kematian ibu maupun bayinya.  Risiko itu meliputi :
  • Kelahiran prematur.
  • Bayi lahir dengan berat badan kurang (BBL rendah) yang membuatnya rentan masalah kesehatan : paru-paru, usus, penglihatan.
  • Anemia (pada ibu)
  • Hipertensi terkait kehamilan (pada ibu) yang disebut pregnancy-induced hypertension.
  • Preeklampsia *
  • Placenta previa *

*Preeklampsia adalah kondisi medis berbahaya saat kehamilan yang gejalanya berupa meningkatnya tekanan darah (hipertensi), berlebihnya protein dalam air seni ibu, pembengkakan anggota tubuh (tangan dan wajah), dan kerusakan organ. Tingginya tekanan darah mengakibatkan mengecilnya pembuluh darah di uterus, yang berfungsi memberi janin oksigen serta semua nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, perkembangan bayi pun terhambat. Jika Preeklampsia makin parah, penderitanya bisa mengalami kejang bahkan hingga koma.

*Placenta previa adalah masalah kehamilan di mana plasenta tumbuh di bagian paling bawah uterus (rahim) dan menutup semua atau sebagian jalan menuju cervix.

Ibu yang masih berusia remaja juga cenderung mempunyai kebiasaan hidup tidak sehat yang turut menambah risiko bayi mengalami gangguan pertumbuhan, infeksi, atau ketergantungan zat kimia.
Mengingat banyaknya risiko ini, disarankan agar begitu mengetahui kehamilan, calon ibu segera mendapatkan perawatan kehamilan yang tepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar