Jumat, 25 April 2014

Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria

Gangguan pada sistem reproduksi pria, yaitu :

  • Kecelakaan pada testis. Kecelakaan yang mengakibatkan luka/cedera pada testis terjadi ketika testis terbentur suatu benda, tertendang, terkena lemparan bola, biasanya pada saat olahraga.
  • Testicular torsion, atau kondisi di mana salah satu testis terpelintir sehingga aliran darahnya berhenti. Ini merupakan kondisi yang berbahaya yang harus segera ditangani dalam waktu kurang dari 6 jam, namun orang yang mengalaminya akan mudah mengenalinya. Ditandai oleh rasa sakit yang tiba-tiba, mungkin sakitnya terasa hebat, pembengkakan pada skrotum, mual dan muntah. Kondisi ini disembuhkan dengan operasi. Ada kasus di mana testicular torsion ini hilang sendiri, namun kasus seperti ini bila tidak dioperasi atau mendapat penanganan dokter, kemungkinan besar terulang lagi.
  • Varicocele. Adalah kondisi di mana ada pembuluh darah dalam jaringan yang mengangkut darah dari testis yang membengkak. Varicocele umumnya tidak berbahaya. Sering terjadi pada saat pubertas, karena pada masa pubertas, testis tumbuh cepat dan membutuhkan banyak aliran darah. Varicocele lebih banyak terjadi pada testis sebelah kiri.
  • Kanker testis. Terjadi apabila ada sel dalam testis  yang membelah secara abnormal dan membentuk sebuah tumor.
  • Epididymistis, adalah peradangan pada epididimis, saluran yang menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Seringkali terjadi karena infeksi, misalnya infeksi akibat penyakit menular seksual Chlamydia. Menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan dekat salah satu testis.
  • Hydrocele. Terjadi jika di sekitar testis, ada cairan yang mengumpul, sehingga skrotum membengkak. Umumnya ini tidak menyebabkan rasa sakit, namun dalam beberapa kasus, perlu diadakan operasi untuk menyembuhkannya.
  • Inguinal hernia. Ketika suatu bagian usus mendorong dan memperlemah dinding perut dan masuk ke bagian bawah perut dekat skrotum.
  • Peradangan penis. Penis berwarna kemerahan, terasa gatal, membengkak, atau sakit. Disebabkan oleh bakteri.
  • Tonjolan-tonjolan kecil di penis, bisa terasa sakit, bisa juga tidak.
  • Hypospadius, gangguan di mana uretra terbuka pada bagian bawah penis, bukan pada ujung penis saja.

Tanda yang perlu diwaspadai :
  • Rasa sakit yang berkelanjutan pada testis, penis, termasuk rasa sakit ketika buang air kecil. Atau rasa sakit yang muncul tidak hanya sekali.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pembengkakan, munculnya tonjolan-tonjolan kecil atau sesuatu yang berbeda nampak pada penis, testis.

Pria, sama halnya dengan wanita, perlu meningkatkan kewaspadaan akan gangguan-gangguan sistem reproduksi jika sudah pernah berhubungan seks. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar