Gangguan pada sistem reproduksi pria, yaitu :
- Kecelakaan
pada testis. Kecelakaan yang mengakibatkan luka/cedera pada testis terjadi
ketika testis terbentur suatu benda, tertendang, terkena lemparan bola,
biasanya pada saat olahraga.
- Testicular
torsion, atau kondisi di mana salah satu testis terpelintir sehingga
aliran darahnya berhenti. Ini merupakan kondisi yang berbahaya yang harus
segera ditangani dalam waktu kurang dari 6 jam, namun orang yang
mengalaminya akan mudah mengenalinya. Ditandai oleh rasa sakit yang
tiba-tiba, mungkin sakitnya terasa hebat, pembengkakan pada skrotum, mual
dan muntah. Kondisi ini disembuhkan dengan operasi. Ada kasus di mana
testicular torsion ini hilang sendiri, namun kasus seperti ini bila tidak
dioperasi atau mendapat penanganan dokter, kemungkinan besar terulang
lagi.
- Varicocele.
Adalah kondisi di mana ada pembuluh darah dalam jaringan yang mengangkut
darah dari testis yang membengkak. Varicocele umumnya tidak berbahaya.
Sering terjadi pada saat pubertas, karena pada masa pubertas, testis
tumbuh cepat dan membutuhkan banyak aliran darah. Varicocele lebih banyak
terjadi pada testis sebelah kiri.
- Kanker
testis. Terjadi apabila ada sel dalam testis yang membelah secara abnormal dan
membentuk sebuah tumor.
- Epididymistis,
adalah peradangan pada epididimis, saluran yang menghubungkan antara
testis dengan vas deferens. Seringkali terjadi karena infeksi, misalnya
infeksi akibat penyakit menular seksual Chlamydia. Menyebabkan rasa sakit
dan pembengkakan dekat salah satu testis.
- Hydrocele.
Terjadi jika di sekitar testis, ada cairan yang mengumpul, sehingga
skrotum membengkak. Umumnya ini tidak menyebabkan rasa sakit, namun dalam
beberapa kasus, perlu diadakan operasi untuk menyembuhkannya.
- Inguinal
hernia. Ketika suatu bagian usus mendorong dan memperlemah dinding perut
dan masuk ke bagian bawah perut dekat skrotum.
- Peradangan
penis. Penis berwarna kemerahan, terasa gatal, membengkak, atau sakit.
Disebabkan oleh bakteri.
- Tonjolan-tonjolan
kecil di penis, bisa terasa sakit, bisa juga tidak.
- Hypospadius,
gangguan di mana uretra terbuka pada bagian bawah penis, bukan pada ujung
penis saja.
Tanda yang perlu diwaspadai :
- Rasa sakit
yang berkelanjutan pada testis, penis, termasuk rasa sakit ketika buang
air kecil. Atau rasa sakit yang muncul tidak hanya sekali.
- Mual dan
muntah.
- Demam.
- Pembengkakan,
munculnya tonjolan-tonjolan kecil atau sesuatu yang berbeda nampak pada
penis, testis.
Pria, sama halnya dengan wanita, perlu meningkatkan kewaspadaan akan gangguan-gangguan sistem reproduksi jika sudah
pernah berhubungan seks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar